Selasa, 18 Juni 2013

Ciri-Ciri Sifat iri Dengki

Dengki merupakan sifat tercela. Ia
adalah perasaan tidak senang dengan
kebahagian orang lain, disertai
keinginan agar kebahagian itu hilang
darinya. Sifat dengki didorong oleh cinta dunia.
Karena, orang-orang yang mencintai
akhirat justru saling mencintai dan
tidak saling mendengki.

Allah ta’ala
berfirman,
“Dan mereka tiada
menaruh keinginan (dengki) dalam hati mereka (kaum Anshar) terhadap
apa-apa yang diberikan kepada
mereka (kaum Muhajirin).” (QS. Al-
Hasyr [59] : 9)

Seorang mukmin yang baik akan
selalu mengembangkan rasa cinta
serta mendoakan kebaikan bagi
saudaranya. Ia juga akan senantiasa
memohon kepada Allah agar
diselamatkan dari sifat dengki.

Allah berfirman, “Dan orang-orang yang
datang sesudah mereka (Muhajirin
dan Anshar), mereka berdoa: ”Ya
Tuhan kami, beri ampunlah kami dan
saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman.” (QS. Al-
Hasyr [56] : 10)

Dihikayatkan, sahabat Abu Darda
setiap malam mendoakan saudara-
saudaranya. Imam Ahmad bin Hanbal
pernah berkata kepada putra Imam
Syafi’i, “Bapakmu adalah diantara
enam orang yang selalu aku doakan setiap malam pada waktu sahur.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi waasallam
bersabda, “Janganlah kalian saling
mendengki, saling menipu dalam jual
beli, saling membenci dan saling
membelakangi, dan janganlah pula
sebagian kalian menjual atas barang jualan sebagian yang lain serta jadilah
kalian hamba Allah yang senantiasa
bersaudara.” (HR. Muslim)

Sifat dengki begitu juga ditimbulkan
oleh lemahnya keyakinan seseorang
terhadap kemahakuasaan Allah atas
rizki dan kehidupan hamba-
hambanya. Orang yang yakin bahwa
segala urusan manusia ada dalam kehendak dan kekuasaan Allah, ia
tidak perlu mendengki kepada orang
lain. Ia yakin bahwa semua yang
manusia dapatkan dan nikmati di
dunia ini telah diatur oleh Allah
dengan sangat sempurna

“Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia.” (QS. Azzkhruf [43]:
32)

Sifat dengki tidak bisa dianggap
remeh. Jika virus ini terus mengendap
dalam hati seseorang, ia akan
menjelma menjadi usaha-usaha
negatif yang merugikan. Seperti tutur
kata yang kasar dan menyakiti hati, atau perbuatan dan tindakan yang
kerap bermotif menjatuhkan,
menghina dan menyudutkan. Bahkan,
tidak jarang kedengkian yang
terpelihara dalam hati seseorang
kemudian berbuntut tragedi pembunuhan. Seperti yang pernah
terjadi pada kedua putra Nabi Adam
Qabil dan Habil. Sifat dengki juga dosa yang
diwariskan Iblis. Iblis merasa dengki
kepada nabi Adam yang lebih tinggi
derajatnya. Karena itu, Iblis pun terus
menipu daya, agar Adam dan
keturunannya tersesat dari jalan kebenaran. Manusia diciptakan dengan
kecenderungan untuk mendengki.
Tetapi, orang yang beriman akan
selalu berusaha
menghilangkan sifat jelek ini. Semoga kita semua tidak tertawan oleh perasaan buruk yang jelas sangat tidak produktif dan
menyengsarakan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar